Dalam rangka memeriahkan Musyawarah Cabang (Musycab), Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bojongsari adakan Gebyar Musycab dengan menyelenggarakan seminar pendidikan dengan tema “Menyemai keislaman, Keindonesiaan dan kemodernan Di Sekolah Menengah Kota Depok”. Seminar yang diikuti oleh guru dan pimpinan sekolah menengah se-Kota Depok ini diselenggarakan di Yayasan Al Hasra Bojongsari, senin, 3 Juli 2023. Acara ini terselenggara atas kerja sama antara PCM Bojongsari, Yayasan Al Hasra dan Universitas Paramadina. Acara Gebyar Musyacab ini juga dihadiri oleh Sekretari PDM kota Depok, Dr. Muhtadin Tyas, M.A.
Acara Musyacab sendiri
akan diselenggarakan oleh PCM Bojongsari pada hari Ahad tanggal 26 Muharram
bertepatan dengan 13 Agustus 2023. Musycab yang akan diselenggarakan adalah
Musycab pertama PCM Bojongsari, mengingat PCM Bojongsari baru disyahkan setahun
yang lalu, yakni 12 Juni 2022 oleh PWM Jawa Barat.
Seminar
Pendidikan dipilih sebagai kegiatan pertama Gebyar Musycab PCM Bojongsari.
Dalam pandangan sekretaris PCM Bojongsari, Dr. Jaja Nurjanah, M.A., karena Muhammadiyah, sejatinya organisasi yang
sangat identik dengan Pendidikan. Tercatat Muhammadiyah memiliki 22.000 TK, 2.604
Sekolah Dasar, 3.200 Sekolah Menengah, 356 Pondok Pesantren dan 164 Perguruan
Tinggi yang tesebar di seluruh kepulauan Indonesia. Di samping tentu memiliki
amal usaha-amal usaha dalam bidang lainnya, seperti kesehatan, social, dan ekonomi.
“Oleh karena itu maka dalam rangka untuk berkontribusi dalam bidang Pendidikan
di wilayah Bojongsari khususnya, dan umumnya di Kota Depok, PCM Bojongsari
menyelenggarakan seminar Pendidikan seakligus mengawali kegiatan Gebyar
Musyacab” Pungkasnya.
Ketua PCM
Bojongsari, Dr. Zamah Sari, M.Ag. dalam
sambutannya, merasa gembira dengan adanya kegiatan ini. Ia mengungkapkan bahwa
selama ini guru sering kali disibukkan dengan kegiatan administratif, sehingga
melupakan subtansi dan refleksi dalam pembelajaran. Adanya seminar ini tentu
dapat memberikan perspektif baru bagi para guru agar meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelas. “sehingga bapak ibu guru tidak hanya disibukkan dengan
mengisi kotak-kotak yang sifatnya administratif belaka” tandasnya.