Berlokasi di masjid Al Muhajirin Pondok
Petir, Bojongsari Kota Depok, pimpinan
Ranting Aisyiyah dan Muhammadiyah Pondok Petir mengadakan pengajian dalam rangka
syiar muscab ke-1 Bojongsari. Pengajian bertajuk parenting mendidik anak di era
digital ini disampaikan pada hari Ahad tanggal 16 Juli 2023, dari jam 09.30
samapai dengan 11.30 WIB.
Ketua pimpinan ranting Muhammadiyah
Pondok Petir, Drs. Muhammidan Wijaya, M.M. dalam sambutannya menyampaikan bahwa
PRM dan PRA Pondok Petir ikut memeriahkan gelaran musyawarah cabang perdana yang akan diselenggarakan pada
tanggal 13 Agustus 2023. Pengajian dan santunan ini diantaranya adalah dalam
rangka mensiarkan musyawarah cabang tersebut. "Sebagai warga persyarikatan
kita harus senantiasa mendukung gerakan-gerakan dakwah seperti adanya musycab
ini karena di dalam Muhammadiyah forum musycab bukan hanya sekedar memilih
pimpinan yang baru tetapi dalam rangka merevitalisasi gerakan dakwah di masa
yang akan datang", Ujarnya.
Acara ini juga dihadiri oleh wakil ketua
PDM Kota Depok periode 2022-2027, Dr. Ir. Soelarno. Dalam sambutannya ia
menekankan bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan ranting itu sangat dirasakan
oleh warga persyarikatan maupun bukan yang ada di sekitar ranting. Oleh karena
itu perlu kegiatan seperti ini dilakukan secara kontinyu agar warga yang ada di
akar rumput dapat merasakan kehadiran Muhammadiyah dengan segala manfaatnya.
Pimpinan pusat pimpinan wilayah dan pimpinan daerah itu ibaratnya seperti
batang dari pohon, batang tidak pernah menghasilkan buah yang menghasilkan buah
adalah ranting oleh karena itu maka mengelola ranting haruslah lebih serius
agar kemanfaatannya dirasakan oleh masyarakat. “Saya melihat apa yang dilakukan
oleh ranting 'Aisyia dan Muhammadiyah Pondok Petir ini sudah tepat"
ungkapnya.
Pengajian yang dihadiri oleh puluhan
warga Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah Pondok Petir ini menghadirkan Dr Jaja
Nurjanah, M.A., yang juga sebagai sekretraris Pimpinan Cabang Muhammadiyah
Bojongsari selaku narasumber. Dalam paparannya Jaja Nurjanah menjelaskan bahwa
mendidik anak itu memang harus diikuti dengan perkembangan yang dihadapi oleh
anak, sembari mengutip perkataan Ali bin Abi Thalib didiklah anakmu sesuai
dengan zamannya karena ia tidak hidup dalam zamanmu. Lebih lanjut ia
menjelaskan bahwa anak-anak tidak bisa dipagari
atau dihalangi dengan dunia digital. Dunia digital adalah satu realitas
yang harus dihadapi tetapi Islam telah memberikan konsep yang sangat sempurna
bagaimana mendidik anak di segala zaman. Sambil mengutip Al-Quran surat
at-tahrim ayat 6 ia mengungkapkan, orang tua sering kali menyalahkan anak
padahal di dalam Al Quran Allah menekankan bahwa orang tua atau kita semua harus
menjaga diri terlebih dahulu baru keluarga artinya jika orang tua peduli dengan
ajaran agama maka anak-anak pun akan juga ikut seperti apa yang dilakukan oleh
orang tuanya.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa
petunjuk Alquran dalam Quran surat an-nisa ayat 9 menginginkan agar orang tua
juga tidak meninggalkan di belakang mereka generasi yang lemah, oleh karena itu
orang tua perlu memberikan sejumlah kompetensi kepada anak sesuai dengan
zamannya. Di era digital seperti sekarang ini maka anak-anak juga harus diberikan
kemampuan untuk mengelola era digital ini.
"Jika anak-anak telah dipagari dengan pendidikan agama sejak dini
maka era apapun yang akan dihadapi mereka, mereka akan tetap memelihara
keimanan dan ketakwaan mereka" Tegasnya.
Pasca pengajian selanjutnya diadakan
santunan dhuafa dan beasiswa. Dalam santunan dhuafa ini diberikan sembako
seperti beras, gula, teh, mie instan sirup dan
minyak goreng . Sedangkan untuk Beasiswa, diberikan uang tunai untuk
tingkat SD sebesar Rp. 300.000, SMP Rp. 400.000, dan SMA sebesar Rp. 500.000.
Selain itu dalam santunan ini juga di
berikan kemasan kurban dari program Qurban Hebat PCM Bojongsari. Dengan kurban kemasan maka para dhuafa dapat
menikmati daging tidak hanya pada saat Idul Qurban tetapi mereka dapat menikmati
daging ini sepanjang tahun. Hal ini karena daging kurban kemasan dapat bertahan
hingga 2 tahun tanpa dimasukkan ke dalam lemari es, mengingat banyak para
dhuafa yang juga tidak memiliki lemari es. Program Qurban Hebat ini juga
sekaligus sebagai wujud kepedulian Muhammadiyah Ranting Pondok Petir terhadap
ketahanan pangan yang didengung-dengungkan pemerintah.
Apa yang dilakukan oleh ranting
Muhammadiyah dan Aisyiyah Pondok Petir ini tentu sangat disambut gembira oleh
para dhuafa. "Alhamdulillah dengan pemberian beasiswa dan sembako ini
dapat meringankan beban hidup kami yang makin hari makin berat kami rasakan,
kami doakan semoga para Pimpinan dan anggota warga Muhammadiyah di Pondok Petir
senantiasa diberikan kesehatan dan juga rezeki yang berkah" demikian tutur
salah seorang penerima beasiswa dan juga santunan dhuafa.